CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 14 Desember 2012

Tugas Klasifikasi Kodifikasi Penyakit 6



  1. Trauma pada jaringan ikat :
    1. Luka memar (kontusio, hematom)
Memar adalah cedera yang disebabkan benturan dengan benda tumpul yang mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu karena keluarnya darah dari kapiler yang rusak ke jaringan sekitarnya, yang terjadi sewaktu orang masih hidup.
Pada luka memar biasanya permukaan kulit utuh, yang mengalami kerusakan adalah jaringan di bawah kulit. Benturan dengan benda tumpul ini termasuk pukulan dengan tangan, jatuh pada permukaan yang datar, cedera akibat senjata tumpul.
Letak, bentuk dan luas luka memar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti besarnya kekerasan, jenis benda penyebab (karet,kayu,besi), kondisi dan jenis jaringan (jaringan ikat longgar,jaringan lemak), usia, jenis kelamin, corak dan warna kulit, kerapuhan pembuluh darah, penyakit (hipertensi,penyakit kardiovaskuler, diatesis hemoragik).
Bila kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan luka memar terjadi pada daerah dimana jaringan ikat longgar, seperti di daerah mata, leher, atau pada orang lanjut usia dan pada bayi, maka luka memar yang tampak seringkali tidak sebanding dengan kekerasan, dalam arti memar lebih mudah terjadi dan seringkali lebih luas dan adanya jaringan longgar tersebut memungkinkan berpindahnya memar ke daerah yang lebih rendah karena pengaruh gravitasi.

    1. Luka lecet (ekskoriasi, abrasi)
Luka lecet adalah luka yang superfisial, kerusakan tubuh terbatas hanya pada lapisan kulit yang paling luar / kulit ari epidermis.
Cedera seperti ini bisa terjadi akibat pukulan, terjatuh, kecelakaan lalu lintas, terseret, cakaran dengan kuku, gigitan, dll.
Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka lecet diklasifikasikan sebagai:
1)      Luka lecet gores (scratch), diakibatkan oleh benda runcing (misalnya jarum, kuku jari tangan) yang menggeser lapisan permukaan kulit (epidermis) di depannya dan menyebabkan lapisan tersebut terangkat sehingga dapat menunjukkan arah kekerasan yang terjadi.
2)      Luka lecet gesek / serut (graze), merupakan variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan permukaan kulit yang lebih lebar. Cedera seperti ini biasanya akibat kecelakaan lalu lintas. Pangkal luka tampak bersih tetapi pada ujung luka terlihat tumpukkan kulit, yang menunjukkan arah kekerasan yang terjadi.
3)      Luka lecet tekanan (impression, impact abrasion), disebabkan oleh penjejakkan benda tumpul pada kulit , misalnya dengan ban kendaraan bermotor, sehingga pada kulit akan terlihat bekas sesuai dengan gambaran alur ban kendaraan tersebut.
4)      Luka lecet geser (friction abrasion), disebabkan oleh tekanan linear pada kulit disertai gerakan bergeser, misalnya pada kasus gantung atau jerat.

    1. Luka retak, robek atau koyak (vulnus laseratum)
Luka robek merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul yang menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi robekan pada kulit.
Pada luka robek, yang mengalami kerusakan adalah seluruh tebal kulit dan jaringan di bawah kulit. Luka robek mudah terjadi pada kulit yang menutupi tulang.
  1. Trauma pada jaringan otot :
Trauma thorax adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang dapat menyebabkan kerusakan avulsion yaitu pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau bennda tumpul dan dapat menyebabkan keadaan gawat thorax akut.
Trauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-paru, diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul yang dapat menyebabkan gangguan system pernafasan.
ETIOLOGI
Trauma dada dapat disebabkan oleh :
a.      Tension pneumothorak-trauma dada pada selang dada, penggunaan therapy ventilasi mekanik yang berlebihan, penggunaan balutan tekan pada luka dada tanpa pelonggaran balutan.
b.      Pneumothorak tertutup-tusukan pada paru oleh patahan tulang iga, ruptur oleh vesikel flaksid yang seterjadi sebagai sequele dari PPOM.
c.       Tusukan paru dengan prosedur invasif.
d.      Kontusio paru-cedera tumpul dada akibat kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda berat.
e.      Pneumothorak terbuka akibat kekerasan (tikaman atau luka tembak)
f.        Fraktu tulang iga
g.      Tindakan medis (operasi)
h.      Pukulan daerah torak.
i.        Trauma thorax kebanyakan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang umumnya berupa trauma tumpul dinding thorax.
j.        Dapat juga disebabkan oleh karena trauma tajam melalui dinding thorax.
PATOFISIOLOGI
a.      Hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis sering disebabkan oleh trauma thorax. Hipokasia jaringan merupakan akibat dari tidak adekuatnya pengangkutan oksigen ke jaringan oleh karena hipivolemia ( kehilangan darah ), pulmonary ventilation/perfusion mismatch ( contoh kontusio, hematoma, kolaps alveolus ) dan perubahan dalam tekanan intratthorax ( contoh : tension pneumothorax, pneumothorax terbuka ).
b.      Hiperkarbia lebih sering disebabkan oleh tidak adekuatnya ventilasi akibat perubahan tekanan intrathorax atau penurunan tingkat kesadaran. Asidosis metabolik disebabkan oleh hipoperfusi dari jaringan ( syok ).
PATOFISIOLOGI
·         Tusukan/tembakan ; pukulan, benturan, ledakan, deselerasi, ,spontan -> Trauma dada ->1.
·         Tamponade jantung -> Perdarahan dalam perikardium -> Nyeri akut -> Pengaliran darah kembali ke atrium -> Lambat tertolong dapat menyebabkan kematian.
·         Hematotoraks -> Perdarahan/syok -> Ketidakefektifan pola napas
·         Pneumothoraks ->Udara masuk kedalam rongga pleural ->Udara tidak dapat keluar -> Tekanan pleura meningkat

  1. Dislokasi adalah :
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi).
Keluarnya (bercerainya)kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera. (Arif Mansyur, dkk. 2000).
Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang di sertai luksasi sendi yang disebut fraktur dis lokasi. ( Buku Ajar Ilmu Bedah, hal 1138).
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas dari tempatnya.
Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.

  1. Subluksasi adalah :
Subluksasi adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan adanya deviasi hubungan normal antara rawan yang satu dengan rawan lainnya yang masih menyentuh berbagai bagian pasangannya. Subluksasi adalah keadaan di mana satu atau lebih tulang keluar dari posisinya dan menghasilkan tekanan dan mengiritasi nervus. Iritasi nervus bisa menyebabkan malfungsi dan mengganggu transmisi sinyal pada nervus tersebut sehingga sebagian fungsi dari tubuh (motorik) menjadi terhambat dan terjadi inabilitas dari tubuh.
Sumber Price & Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed 6. Jakarta : EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 14 Desember 2012

Tugas Klasifikasi Kodifikasi Penyakit 6



  1. Trauma pada jaringan ikat :
    1. Luka memar (kontusio, hematom)
Memar adalah cedera yang disebabkan benturan dengan benda tumpul yang mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu karena keluarnya darah dari kapiler yang rusak ke jaringan sekitarnya, yang terjadi sewaktu orang masih hidup.
Pada luka memar biasanya permukaan kulit utuh, yang mengalami kerusakan adalah jaringan di bawah kulit. Benturan dengan benda tumpul ini termasuk pukulan dengan tangan, jatuh pada permukaan yang datar, cedera akibat senjata tumpul.
Letak, bentuk dan luas luka memar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti besarnya kekerasan, jenis benda penyebab (karet,kayu,besi), kondisi dan jenis jaringan (jaringan ikat longgar,jaringan lemak), usia, jenis kelamin, corak dan warna kulit, kerapuhan pembuluh darah, penyakit (hipertensi,penyakit kardiovaskuler, diatesis hemoragik).
Bila kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan luka memar terjadi pada daerah dimana jaringan ikat longgar, seperti di daerah mata, leher, atau pada orang lanjut usia dan pada bayi, maka luka memar yang tampak seringkali tidak sebanding dengan kekerasan, dalam arti memar lebih mudah terjadi dan seringkali lebih luas dan adanya jaringan longgar tersebut memungkinkan berpindahnya memar ke daerah yang lebih rendah karena pengaruh gravitasi.

    1. Luka lecet (ekskoriasi, abrasi)
Luka lecet adalah luka yang superfisial, kerusakan tubuh terbatas hanya pada lapisan kulit yang paling luar / kulit ari epidermis.
Cedera seperti ini bisa terjadi akibat pukulan, terjatuh, kecelakaan lalu lintas, terseret, cakaran dengan kuku, gigitan, dll.
Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka lecet diklasifikasikan sebagai:
1)      Luka lecet gores (scratch), diakibatkan oleh benda runcing (misalnya jarum, kuku jari tangan) yang menggeser lapisan permukaan kulit (epidermis) di depannya dan menyebabkan lapisan tersebut terangkat sehingga dapat menunjukkan arah kekerasan yang terjadi.
2)      Luka lecet gesek / serut (graze), merupakan variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan permukaan kulit yang lebih lebar. Cedera seperti ini biasanya akibat kecelakaan lalu lintas. Pangkal luka tampak bersih tetapi pada ujung luka terlihat tumpukkan kulit, yang menunjukkan arah kekerasan yang terjadi.
3)      Luka lecet tekanan (impression, impact abrasion), disebabkan oleh penjejakkan benda tumpul pada kulit , misalnya dengan ban kendaraan bermotor, sehingga pada kulit akan terlihat bekas sesuai dengan gambaran alur ban kendaraan tersebut.
4)      Luka lecet geser (friction abrasion), disebabkan oleh tekanan linear pada kulit disertai gerakan bergeser, misalnya pada kasus gantung atau jerat.

    1. Luka retak, robek atau koyak (vulnus laseratum)
Luka robek merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul yang menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi robekan pada kulit.
Pada luka robek, yang mengalami kerusakan adalah seluruh tebal kulit dan jaringan di bawah kulit. Luka robek mudah terjadi pada kulit yang menutupi tulang.
  1. Trauma pada jaringan otot :
Trauma thorax adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang dapat menyebabkan kerusakan avulsion yaitu pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau bennda tumpul dan dapat menyebabkan keadaan gawat thorax akut.
Trauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-paru, diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul yang dapat menyebabkan gangguan system pernafasan.
ETIOLOGI
Trauma dada dapat disebabkan oleh :
a.      Tension pneumothorak-trauma dada pada selang dada, penggunaan therapy ventilasi mekanik yang berlebihan, penggunaan balutan tekan pada luka dada tanpa pelonggaran balutan.
b.      Pneumothorak tertutup-tusukan pada paru oleh patahan tulang iga, ruptur oleh vesikel flaksid yang seterjadi sebagai sequele dari PPOM.
c.       Tusukan paru dengan prosedur invasif.
d.      Kontusio paru-cedera tumpul dada akibat kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda berat.
e.      Pneumothorak terbuka akibat kekerasan (tikaman atau luka tembak)
f.        Fraktu tulang iga
g.      Tindakan medis (operasi)
h.      Pukulan daerah torak.
i.        Trauma thorax kebanyakan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang umumnya berupa trauma tumpul dinding thorax.
j.        Dapat juga disebabkan oleh karena trauma tajam melalui dinding thorax.
PATOFISIOLOGI
a.      Hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis sering disebabkan oleh trauma thorax. Hipokasia jaringan merupakan akibat dari tidak adekuatnya pengangkutan oksigen ke jaringan oleh karena hipivolemia ( kehilangan darah ), pulmonary ventilation/perfusion mismatch ( contoh kontusio, hematoma, kolaps alveolus ) dan perubahan dalam tekanan intratthorax ( contoh : tension pneumothorax, pneumothorax terbuka ).
b.      Hiperkarbia lebih sering disebabkan oleh tidak adekuatnya ventilasi akibat perubahan tekanan intrathorax atau penurunan tingkat kesadaran. Asidosis metabolik disebabkan oleh hipoperfusi dari jaringan ( syok ).
PATOFISIOLOGI
·         Tusukan/tembakan ; pukulan, benturan, ledakan, deselerasi, ,spontan -> Trauma dada ->1.
·         Tamponade jantung -> Perdarahan dalam perikardium -> Nyeri akut -> Pengaliran darah kembali ke atrium -> Lambat tertolong dapat menyebabkan kematian.
·         Hematotoraks -> Perdarahan/syok -> Ketidakefektifan pola napas
·         Pneumothoraks ->Udara masuk kedalam rongga pleural ->Udara tidak dapat keluar -> Tekanan pleura meningkat

  1. Dislokasi adalah :
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi).
Keluarnya (bercerainya)kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera. (Arif Mansyur, dkk. 2000).
Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang di sertai luksasi sendi yang disebut fraktur dis lokasi. ( Buku Ajar Ilmu Bedah, hal 1138).
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas dari tempatnya.
Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.

  1. Subluksasi adalah :
Subluksasi adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan adanya deviasi hubungan normal antara rawan yang satu dengan rawan lainnya yang masih menyentuh berbagai bagian pasangannya. Subluksasi adalah keadaan di mana satu atau lebih tulang keluar dari posisinya dan menghasilkan tekanan dan mengiritasi nervus. Iritasi nervus bisa menyebabkan malfungsi dan mengganggu transmisi sinyal pada nervus tersebut sehingga sebagian fungsi dari tubuh (motorik) menjadi terhambat dan terjadi inabilitas dari tubuh.
Sumber Price & Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed 6. Jakarta : EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar