CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 20 Desember 2012

We = ONE !!


Walking with a friend in the dark is BETTER, than walking alone in the light. 




 Abdiana .. Patricia .. Rachma 
Eka .. Ria 
Fia .. Anisa .. Erni

Selasa, 18 Desember 2012

Belajar dari Sebuah Kepompong





Hidup memanglah penuh dengan perjuangan. Jika anda ingin berhasil dan menjadi manusia sukses maka anda pun harus melalui sebuah proses yang terkadang menyakitkan jika dirasakan. Janganlah menjadi seperti anak manja yang selalu ingin dibantu dan dilayani oleh orang tua kita. Karena hal itu sangatlah tidak baik untuk membentuk karakter dan jiwa kita dalam menghadapi kerasnya kehidupan ini. Pada artikel ini saya akan mencoba menceritakan ulang tentang sebuah kisah yang sungguh sangat inspiratif untuk kita renungkan. Cerita ini berasal dari buku yang sangat menarik dan sudah lama saya beli, tetapi baru sempat saya baca beberapa waktu yang lalu, buku tersebut berjudul,”setengah isi setengah kosong” karya parlindungan marpaung.

Berikut adalah kutipannya :

Seorang anak sedang bermain dan menemukan kepompong kupu-kupu di sebuah dahan yang rendah. Diambilnya kepompong tersebut dan tampak ada lubang kecil disana.
Anak itu tertegun mengamati lubang kecil tersebut karena terlihat ada seekor kupu-kupu yang sedang berjuang untuk keluar membebaskan diri melalui lubang tersebut. Lalu tampaklah kupu-kupu itu berhenti mencoba, dia kelihatan sudah berusaha semampunya dan nampaknya sia-sia untuk keluar melalui lubang kecil di ujung kempompongnya.

Melihat fenomena itu, si anak menjadi iba dan mengambil keputusan untuk membantu si kupu-kupu keluar dari kepompongnya. Dia pun mengambil gunting lalu mulai membuka badan kepompong dengan guntingnya agar kupu-kupu bisa keluar dan terbang dengan leluasa.
Begitu kepompong terbuka, kupu-kupu pun keluar dengan mudahnya. Akan tetapi, ia masih memiliki tubuh gembung dan kecil. Sayap-sayapnya nampak masih berkerut. Anak itu pun mulai mengamatinya lagi dengan seksama sambil berharap agar sayap kupu-kupu tersebut berkembang sehingga bisa membawa si kupu-kupu mungil terbang menuju bunga-bunga yang ada di taman.
Harapan tinggal harapan, apa yang ditunggu-tunggu si anak tidak kunjung tiba. Kupu-kupu tersebut terpaksa menghabiskan sisa hidupnya dengan merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap yang masih berkerut serta tidak berkembang dengan sempurna. Kupu-kupu itu akhirnya tidak mampu terbang seumur hidupnya.

Si anak rupanya tidak mengerti bahwa kupu-kupu perlu berjuang dengan usahanya sendiri untuk membebaskan diri dari kepompongnya. Lubang kecil yang perlu dilalui akan memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu masuk ke dalam sayap-sayapnya sehingga dia akan siap terbang dan memperoleh kebebasan.

Jumat, 14 Desember 2012

Tugas Manajemen Unit Kerja


Pengertian dan Dimensi Mutu

Mutu sendiri mempunyai berbagai macam pengertian, seperti yang dikemukakan oleh beberapa ahli berikut: Menurut Juran dalam M. N. Nasution (2001), mutu suatu produk adalah kecocokkan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Crosby dalam M. N. Nasution (2001) menyatakan bahwa mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan. Standar mutu meliputi bahan baku, proses produksi dan produk jadi.
Pendapat lain menurut Stanley Sutrisno (2010:8) mutu adalah “kesesuaian antara produk atau jasa yang dihasilkan organisasi dengan persyaratan atau kriteria yang ditetapkan oleh pelanggan”. Sedangkan Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2008) mengartikan mutu sebagai derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa mutu merupakan kesesuaian antara produk yang dihasilkan dengan persyaratan yang diinginkan pelanggan sehingga kepuasan pelanggan bisa terwujud.

Dimensi Mutu
Mutu bisa diukur dengan beberapa dimensi, sehingga dengan dimensi ini bisa dianalisis apakah suatu produk itu bermutu ataukah tidak. Ada delapan dimensi mutu, seperti yang dinyatakan oleh Garvin dalam M. N. Nasution (2001) bahwa delapan dimensi mutu adalah sebagai berikut:
  • Performa (Performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk.
  • Features, merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan dan pengembanganya.
  • Kehandalan (reliability), berkaitan dengan kemungkinan suatu produk berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi tertentu.
  • Konformansi (conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
  • Daya tahan (durability), merupakan ukuran masa pakai suatu produk. Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan dari produk itu.
  • Kemampuan pelayanan (Service ability), merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan/kesopanan, kompetensi, kemudahan serta akurasi dalam perbaikan.
  • Estetika (aesthetics), merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual.
  • Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), bersifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengonsumsi produk, seperti meningkatkan harga diri

Mutu Dalam Pelayanan Kesehatan
  1. “Pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan” ( Azrul Azwar )
  2. “Memenuhi dan melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan melalui peningkatan yang berkelanjutan atas seluruh proses” (Mary Z. Zimmerman)
  3. “Tingkatan di mana layanan kesehatan untuk individu atau penduduk mampu meningkatkan hasil kesehatan yang diingin- kan dan konsisten dengan pengetahuan professional saat ini” (Institute of Medicine, USA)
  4. “Tingkatan dimana layanan yang diberikan sesuai dengan persyaratan bagi layanan yang baik” (Avedis Donabedian)
Menilai mutu adalah suatu keputusan yang berhubungan dengan proses pelayanan, yang berdasarkan tingkat dimana pelayanan memberikan kontribusi terhadap nilai outcomes.

Alasan Pentingnya Mutu Dalam Pelayanan Kesehatan :
1.                  Perubahan global misalnya perdagangan bebas
2.                  Mutu adalah masalah hak dan etis
3.                  Mutu membantu pasien mencapai hasil yang optimal
4.                  Komitmen terhadap mutu akan mengurangi biayapengeluaran
5.                  Kebanggaan staf terhadap organisasi
6.                  Menghindari rasa frustasi baik dari staf maupun pelanggan
7.                  Lebih mudah memenuhi standar-standar yang ditetapkan

Arti mutu pelayanan kesehatan dari beberapa sudut pandang
  1. Pengertian mutu untuk pasien dan masyarakat mutu pelayanan merupakan suau empati, respek dan tanggap akan kebutuhannya, pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan mereka, diberikan dengan cara yang ramah pada waktu mereka berkunjung. Kepuasaan pasien adalah suatu kenyataan, tetapi sering diabaikan sebagai indikator mutu. Kepuasaan pasien sering dipandang sebagai :
·         Suatu komponen yang penting dalam pelayanan kesehatan.
·         Berkaitan dengan kesemmbuhan dari sakit atau luka
·         Hal ini lebih berkaitan dengan konsekuenssi daripada sifat pelayanan kesehatan itu sendiri
·         Berkaitan pula dengan sasaran dan outcome dari pelayanan
·         Dalam penilaian mutu dihubungkan dengan ketetapan pasien terhadap mutu atau kebagusan pelayanan
·         Pengukuran penting yang mendasar bagi mutu pelayanan, karena ia memberikan informasi terhadap suksesnya provider bertemu dengan nilai dan harapan klien dimana klien adalah mempunyai wewenang sendiri.
  1. Untuk petugas kesehatan
Mutu pelayanan berarti bebas melakukan segala sesuatu secara profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang maju, mutu peralatan yang baik dan memenuhi standar yang baik (state of the art) Kepuasaan praktisioner adalah sebagai suatu ketetapan “kebagusan” terhadap penyediaan dan keadaan dari pekerjaan praktisioner, untuk pelayanan oleh kolega-kolega atau dirinya sendiri.
  1. Untuk manajer atau administrator
Bagi yayasan atau pmilik rumah sakit, mutu dapat berarti memiliki tenaga profesional yang bermutu dan cukup.

Tugas Klasifikasi Kodifikasi Penyakit 6



  1. Trauma pada jaringan ikat :
    1. Luka memar (kontusio, hematom)
Memar adalah cedera yang disebabkan benturan dengan benda tumpul yang mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu karena keluarnya darah dari kapiler yang rusak ke jaringan sekitarnya, yang terjadi sewaktu orang masih hidup.
Pada luka memar biasanya permukaan kulit utuh, yang mengalami kerusakan adalah jaringan di bawah kulit. Benturan dengan benda tumpul ini termasuk pukulan dengan tangan, jatuh pada permukaan yang datar, cedera akibat senjata tumpul.
Letak, bentuk dan luas luka memar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti besarnya kekerasan, jenis benda penyebab (karet,kayu,besi), kondisi dan jenis jaringan (jaringan ikat longgar,jaringan lemak), usia, jenis kelamin, corak dan warna kulit, kerapuhan pembuluh darah, penyakit (hipertensi,penyakit kardiovaskuler, diatesis hemoragik).
Bila kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan luka memar terjadi pada daerah dimana jaringan ikat longgar, seperti di daerah mata, leher, atau pada orang lanjut usia dan pada bayi, maka luka memar yang tampak seringkali tidak sebanding dengan kekerasan, dalam arti memar lebih mudah terjadi dan seringkali lebih luas dan adanya jaringan longgar tersebut memungkinkan berpindahnya memar ke daerah yang lebih rendah karena pengaruh gravitasi.

    1. Luka lecet (ekskoriasi, abrasi)
Luka lecet adalah luka yang superfisial, kerusakan tubuh terbatas hanya pada lapisan kulit yang paling luar / kulit ari epidermis.
Cedera seperti ini bisa terjadi akibat pukulan, terjatuh, kecelakaan lalu lintas, terseret, cakaran dengan kuku, gigitan, dll.
Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka lecet diklasifikasikan sebagai:
1)      Luka lecet gores (scratch), diakibatkan oleh benda runcing (misalnya jarum, kuku jari tangan) yang menggeser lapisan permukaan kulit (epidermis) di depannya dan menyebabkan lapisan tersebut terangkat sehingga dapat menunjukkan arah kekerasan yang terjadi.
2)      Luka lecet gesek / serut (graze), merupakan variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan permukaan kulit yang lebih lebar. Cedera seperti ini biasanya akibat kecelakaan lalu lintas. Pangkal luka tampak bersih tetapi pada ujung luka terlihat tumpukkan kulit, yang menunjukkan arah kekerasan yang terjadi.
3)      Luka lecet tekanan (impression, impact abrasion), disebabkan oleh penjejakkan benda tumpul pada kulit , misalnya dengan ban kendaraan bermotor, sehingga pada kulit akan terlihat bekas sesuai dengan gambaran alur ban kendaraan tersebut.
4)      Luka lecet geser (friction abrasion), disebabkan oleh tekanan linear pada kulit disertai gerakan bergeser, misalnya pada kasus gantung atau jerat.

    1. Luka retak, robek atau koyak (vulnus laseratum)
Luka robek merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul yang menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi robekan pada kulit.
Pada luka robek, yang mengalami kerusakan adalah seluruh tebal kulit dan jaringan di bawah kulit. Luka robek mudah terjadi pada kulit yang menutupi tulang.
  1. Trauma pada jaringan otot :
Trauma thorax adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang dapat menyebabkan kerusakan avulsion yaitu pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau bennda tumpul dan dapat menyebabkan keadaan gawat thorax akut.
Trauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-paru, diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul yang dapat menyebabkan gangguan system pernafasan.
ETIOLOGI
Trauma dada dapat disebabkan oleh :
a.      Tension pneumothorak-trauma dada pada selang dada, penggunaan therapy ventilasi mekanik yang berlebihan, penggunaan balutan tekan pada luka dada tanpa pelonggaran balutan.
b.      Pneumothorak tertutup-tusukan pada paru oleh patahan tulang iga, ruptur oleh vesikel flaksid yang seterjadi sebagai sequele dari PPOM.
c.       Tusukan paru dengan prosedur invasif.
d.      Kontusio paru-cedera tumpul dada akibat kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda berat.
e.      Pneumothorak terbuka akibat kekerasan (tikaman atau luka tembak)
f.        Fraktu tulang iga
g.      Tindakan medis (operasi)
h.      Pukulan daerah torak.
i.        Trauma thorax kebanyakan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang umumnya berupa trauma tumpul dinding thorax.
j.        Dapat juga disebabkan oleh karena trauma tajam melalui dinding thorax.
PATOFISIOLOGI
a.      Hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis sering disebabkan oleh trauma thorax. Hipokasia jaringan merupakan akibat dari tidak adekuatnya pengangkutan oksigen ke jaringan oleh karena hipivolemia ( kehilangan darah ), pulmonary ventilation/perfusion mismatch ( contoh kontusio, hematoma, kolaps alveolus ) dan perubahan dalam tekanan intratthorax ( contoh : tension pneumothorax, pneumothorax terbuka ).
b.      Hiperkarbia lebih sering disebabkan oleh tidak adekuatnya ventilasi akibat perubahan tekanan intrathorax atau penurunan tingkat kesadaran. Asidosis metabolik disebabkan oleh hipoperfusi dari jaringan ( syok ).
PATOFISIOLOGI
·         Tusukan/tembakan ; pukulan, benturan, ledakan, deselerasi, ,spontan -> Trauma dada ->1.
·         Tamponade jantung -> Perdarahan dalam perikardium -> Nyeri akut -> Pengaliran darah kembali ke atrium -> Lambat tertolong dapat menyebabkan kematian.
·         Hematotoraks -> Perdarahan/syok -> Ketidakefektifan pola napas
·         Pneumothoraks ->Udara masuk kedalam rongga pleural ->Udara tidak dapat keluar -> Tekanan pleura meningkat

  1. Dislokasi adalah :
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi).
Keluarnya (bercerainya)kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera. (Arif Mansyur, dkk. 2000).
Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang di sertai luksasi sendi yang disebut fraktur dis lokasi. ( Buku Ajar Ilmu Bedah, hal 1138).
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas dari tempatnya.
Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.

  1. Subluksasi adalah :
Subluksasi adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan adanya deviasi hubungan normal antara rawan yang satu dengan rawan lainnya yang masih menyentuh berbagai bagian pasangannya. Subluksasi adalah keadaan di mana satu atau lebih tulang keluar dari posisinya dan menghasilkan tekanan dan mengiritasi nervus. Iritasi nervus bisa menyebabkan malfungsi dan mengganggu transmisi sinyal pada nervus tersebut sehingga sebagian fungsi dari tubuh (motorik) menjadi terhambat dan terjadi inabilitas dari tubuh.
Sumber Price & Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed 6. Jakarta : EGC.

Surat Permohonan Mengikuti Ujian Susulan


Jakarta, 16 April 2012

Kepada Yth.

Ketua Jurusan Akademi Rekam Medis

Ibu Lily Widjaya, Amd.P.K, SKM, MM

Di tempat.

Dengan hormat,
Bersama surat ini saya,
N a m a                     : Ria Erviana
NIM                         : 2010-36-028
Fakultas                    : Ilmu Kesehatan
Jurusan                     : Rekam Medis

Mengajukan permohonan UTS susulan :
No
Tanggal Ujian
Kode
Mata Kuliah
Kelas
Nama Dosen
1.
Senin, 09 April 2012
DRM223
POMR
Regular
LAELA ENDAHWATI
2.
Senin, 09 April 2012
DRM313
Metodologi Riset
Regular
ROKIAH KUSUMAPRADJA

dikarenakan pada saat ujian yang lalu saya sedang sakit, sehingga saya tidak dapat mengikuti ujian. (anda lampirkan buktinya).

Atas bantuan dan perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya,
    
     
           ( Ria Erviana )

MANAJEMEN MUTU KERJA 2


TUGAS MANAJEMEN MUTU KERJA 2
KELOMPOK :
1.      ABDIANA TANZILIA         (2010-36-001)
2.      RIA ERVIANA                     (2010-36-028)
3.      ANISA GUSNAINI              (2010-36-030)
4.      ERNI SUSDARYANTI        (2010-36-053)

SOAL
·        Sering kali kita menemukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak selesai padahal manajer telah menyusun rencana kegiatan dan tenaga yang bertugas. Fungsi manajemen apakah yang tidak berjalan dengan baik?

JAWABAN
·    Fungsi manajemen yang tidak berjalan dengan baik adalah penggerakan, dan pengawasan. Karena dalam kasus seperti itu sudah jelas bahwa perencanaan dan pengorganisasian sudah dibentuk dan dijalankan yaitu adanya perancanaan kegiatan dan adanya tenaga yang bertugas. Tetapi pekerjaan-pekerjaan itu tidak akan selesai apabila tidak berjalannya penggerakan, dan pengawasan yaitu :
1.      Penggerakan, berarti menempatkan segala sesuatu sesuai prosedur, mungkin dalam kasus tersebut yang dilakukan belum sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sehingga tidak tercapainya kerjasama yang baik diantara para pekerja yang meyebabkan  tidak tercapainya tujuan dengan efisien dan efektif.
2.      Pengawasan, merupakan proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana. Namun dalam kasus tersebut, pengawasan belum dilakukan dengan baik sehingga tidak sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan ditetapkan, tidak adanya dukungan terhadap kelancaran pelaksanaan fungsi manajemen, serta tidak adanya keterkaitan dengan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Desain Tata Letak Unit Rekam Medis


Just sharing guys, semoga bermanfaat :)


Mengenai Tata Letak bagian Unit Rekam Medis, kebetulan di semester 5 ini aku baru dapet mata ajaran tentang tata letak unit RM. Dari mata kuliah itu, setiap siswa mendapatkan tugas perkelompok untuk membuat desain tata letak UKRM (Unit Kerja Rekam Medis). Kebetulan tugas dari dosen untuk kelompok kami yaitu mendesain tata letak UKRM dengan 3 lantai, dimana :

  1. Lantai pertama yaitu bagian Pendaftaran dan Poliklinik
  2. Lantai kedua yaitu bagian Pengolahan (assembling, koding, indeks, analisis dan pelaporan)
  3. Lantai ketiga yaitu bagian Ruang Penyimpanan Rekam Medis

Dari keterangan tersebut, hasil desain yang udah aku buat :

1. Lantai 1


Dari desain diatas, mulai dari pintu masuk terdapat bagian informasi pada sebelah kanan dan bagian farmasi, kasir, tempat pendaftaran rawat jalan, tempat pendaftaran rawat inap pada bagian sebelah kiri. Serta beberapa klinik termasuk IGD. Terdapat juga lift dan tangga untuk menuju ke lantai selanjutnya.

2. Lantai 2


Di lantai ini adalah tempat terdapatnya kegiatan pengolahan rekam medis. Mulai dari kegiatan penataan rekam medis (assembling), kode penyakit (koding), indeks penyakit (indeks), analisis dan pelaporan. Pada desain di atas juga membuat ruang untuk Ka. Bagian RM / Direktur RM.

3. Lantai 3


Desain di atas merupakan gambar dari ruang penyimpanan RM. Dimana terdapat beberapa rak penyimpanan RM yang sudah menggunakan Roll O'pack.

Demikianlah desain tata letak unit rekam medis hasil pemikiran aku dan teman-teman. Semoga bermanfaat informasi ini bagi teman-teman yang lainnya :)


Kamis, 20 Desember 2012

We = ONE !!


Walking with a friend in the dark is BETTER, than walking alone in the light. 




 Abdiana .. Patricia .. Rachma 
Eka .. Ria 
Fia .. Anisa .. Erni

Selasa, 18 Desember 2012

Belajar dari Sebuah Kepompong





Hidup memanglah penuh dengan perjuangan. Jika anda ingin berhasil dan menjadi manusia sukses maka anda pun harus melalui sebuah proses yang terkadang menyakitkan jika dirasakan. Janganlah menjadi seperti anak manja yang selalu ingin dibantu dan dilayani oleh orang tua kita. Karena hal itu sangatlah tidak baik untuk membentuk karakter dan jiwa kita dalam menghadapi kerasnya kehidupan ini. Pada artikel ini saya akan mencoba menceritakan ulang tentang sebuah kisah yang sungguh sangat inspiratif untuk kita renungkan. Cerita ini berasal dari buku yang sangat menarik dan sudah lama saya beli, tetapi baru sempat saya baca beberapa waktu yang lalu, buku tersebut berjudul,”setengah isi setengah kosong” karya parlindungan marpaung.

Berikut adalah kutipannya :

Seorang anak sedang bermain dan menemukan kepompong kupu-kupu di sebuah dahan yang rendah. Diambilnya kepompong tersebut dan tampak ada lubang kecil disana.
Anak itu tertegun mengamati lubang kecil tersebut karena terlihat ada seekor kupu-kupu yang sedang berjuang untuk keluar membebaskan diri melalui lubang tersebut. Lalu tampaklah kupu-kupu itu berhenti mencoba, dia kelihatan sudah berusaha semampunya dan nampaknya sia-sia untuk keluar melalui lubang kecil di ujung kempompongnya.

Melihat fenomena itu, si anak menjadi iba dan mengambil keputusan untuk membantu si kupu-kupu keluar dari kepompongnya. Dia pun mengambil gunting lalu mulai membuka badan kepompong dengan guntingnya agar kupu-kupu bisa keluar dan terbang dengan leluasa.
Begitu kepompong terbuka, kupu-kupu pun keluar dengan mudahnya. Akan tetapi, ia masih memiliki tubuh gembung dan kecil. Sayap-sayapnya nampak masih berkerut. Anak itu pun mulai mengamatinya lagi dengan seksama sambil berharap agar sayap kupu-kupu tersebut berkembang sehingga bisa membawa si kupu-kupu mungil terbang menuju bunga-bunga yang ada di taman.
Harapan tinggal harapan, apa yang ditunggu-tunggu si anak tidak kunjung tiba. Kupu-kupu tersebut terpaksa menghabiskan sisa hidupnya dengan merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap yang masih berkerut serta tidak berkembang dengan sempurna. Kupu-kupu itu akhirnya tidak mampu terbang seumur hidupnya.

Si anak rupanya tidak mengerti bahwa kupu-kupu perlu berjuang dengan usahanya sendiri untuk membebaskan diri dari kepompongnya. Lubang kecil yang perlu dilalui akan memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu masuk ke dalam sayap-sayapnya sehingga dia akan siap terbang dan memperoleh kebebasan.

Jumat, 14 Desember 2012

Tugas Manajemen Unit Kerja


Pengertian dan Dimensi Mutu

Mutu sendiri mempunyai berbagai macam pengertian, seperti yang dikemukakan oleh beberapa ahli berikut: Menurut Juran dalam M. N. Nasution (2001), mutu suatu produk adalah kecocokkan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Crosby dalam M. N. Nasution (2001) menyatakan bahwa mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan. Standar mutu meliputi bahan baku, proses produksi dan produk jadi.
Pendapat lain menurut Stanley Sutrisno (2010:8) mutu adalah “kesesuaian antara produk atau jasa yang dihasilkan organisasi dengan persyaratan atau kriteria yang ditetapkan oleh pelanggan”. Sedangkan Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2008) mengartikan mutu sebagai derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa mutu merupakan kesesuaian antara produk yang dihasilkan dengan persyaratan yang diinginkan pelanggan sehingga kepuasan pelanggan bisa terwujud.

Dimensi Mutu
Mutu bisa diukur dengan beberapa dimensi, sehingga dengan dimensi ini bisa dianalisis apakah suatu produk itu bermutu ataukah tidak. Ada delapan dimensi mutu, seperti yang dinyatakan oleh Garvin dalam M. N. Nasution (2001) bahwa delapan dimensi mutu adalah sebagai berikut:
  • Performa (Performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk.
  • Features, merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan dan pengembanganya.
  • Kehandalan (reliability), berkaitan dengan kemungkinan suatu produk berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi tertentu.
  • Konformansi (conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
  • Daya tahan (durability), merupakan ukuran masa pakai suatu produk. Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan dari produk itu.
  • Kemampuan pelayanan (Service ability), merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan/kesopanan, kompetensi, kemudahan serta akurasi dalam perbaikan.
  • Estetika (aesthetics), merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual.
  • Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), bersifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengonsumsi produk, seperti meningkatkan harga diri

Mutu Dalam Pelayanan Kesehatan
  1. “Pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan” ( Azrul Azwar )
  2. “Memenuhi dan melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan melalui peningkatan yang berkelanjutan atas seluruh proses” (Mary Z. Zimmerman)
  3. “Tingkatan di mana layanan kesehatan untuk individu atau penduduk mampu meningkatkan hasil kesehatan yang diingin- kan dan konsisten dengan pengetahuan professional saat ini” (Institute of Medicine, USA)
  4. “Tingkatan dimana layanan yang diberikan sesuai dengan persyaratan bagi layanan yang baik” (Avedis Donabedian)
Menilai mutu adalah suatu keputusan yang berhubungan dengan proses pelayanan, yang berdasarkan tingkat dimana pelayanan memberikan kontribusi terhadap nilai outcomes.

Alasan Pentingnya Mutu Dalam Pelayanan Kesehatan :
1.                  Perubahan global misalnya perdagangan bebas
2.                  Mutu adalah masalah hak dan etis
3.                  Mutu membantu pasien mencapai hasil yang optimal
4.                  Komitmen terhadap mutu akan mengurangi biayapengeluaran
5.                  Kebanggaan staf terhadap organisasi
6.                  Menghindari rasa frustasi baik dari staf maupun pelanggan
7.                  Lebih mudah memenuhi standar-standar yang ditetapkan

Arti mutu pelayanan kesehatan dari beberapa sudut pandang
  1. Pengertian mutu untuk pasien dan masyarakat mutu pelayanan merupakan suau empati, respek dan tanggap akan kebutuhannya, pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan mereka, diberikan dengan cara yang ramah pada waktu mereka berkunjung. Kepuasaan pasien adalah suatu kenyataan, tetapi sering diabaikan sebagai indikator mutu. Kepuasaan pasien sering dipandang sebagai :
·         Suatu komponen yang penting dalam pelayanan kesehatan.
·         Berkaitan dengan kesemmbuhan dari sakit atau luka
·         Hal ini lebih berkaitan dengan konsekuenssi daripada sifat pelayanan kesehatan itu sendiri
·         Berkaitan pula dengan sasaran dan outcome dari pelayanan
·         Dalam penilaian mutu dihubungkan dengan ketetapan pasien terhadap mutu atau kebagusan pelayanan
·         Pengukuran penting yang mendasar bagi mutu pelayanan, karena ia memberikan informasi terhadap suksesnya provider bertemu dengan nilai dan harapan klien dimana klien adalah mempunyai wewenang sendiri.
  1. Untuk petugas kesehatan
Mutu pelayanan berarti bebas melakukan segala sesuatu secara profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang maju, mutu peralatan yang baik dan memenuhi standar yang baik (state of the art) Kepuasaan praktisioner adalah sebagai suatu ketetapan “kebagusan” terhadap penyediaan dan keadaan dari pekerjaan praktisioner, untuk pelayanan oleh kolega-kolega atau dirinya sendiri.
  1. Untuk manajer atau administrator
Bagi yayasan atau pmilik rumah sakit, mutu dapat berarti memiliki tenaga profesional yang bermutu dan cukup.

Tugas Klasifikasi Kodifikasi Penyakit 6



  1. Trauma pada jaringan ikat :
    1. Luka memar (kontusio, hematom)
Memar adalah cedera yang disebabkan benturan dengan benda tumpul yang mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu karena keluarnya darah dari kapiler yang rusak ke jaringan sekitarnya, yang terjadi sewaktu orang masih hidup.
Pada luka memar biasanya permukaan kulit utuh, yang mengalami kerusakan adalah jaringan di bawah kulit. Benturan dengan benda tumpul ini termasuk pukulan dengan tangan, jatuh pada permukaan yang datar, cedera akibat senjata tumpul.
Letak, bentuk dan luas luka memar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti besarnya kekerasan, jenis benda penyebab (karet,kayu,besi), kondisi dan jenis jaringan (jaringan ikat longgar,jaringan lemak), usia, jenis kelamin, corak dan warna kulit, kerapuhan pembuluh darah, penyakit (hipertensi,penyakit kardiovaskuler, diatesis hemoragik).
Bila kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan luka memar terjadi pada daerah dimana jaringan ikat longgar, seperti di daerah mata, leher, atau pada orang lanjut usia dan pada bayi, maka luka memar yang tampak seringkali tidak sebanding dengan kekerasan, dalam arti memar lebih mudah terjadi dan seringkali lebih luas dan adanya jaringan longgar tersebut memungkinkan berpindahnya memar ke daerah yang lebih rendah karena pengaruh gravitasi.

    1. Luka lecet (ekskoriasi, abrasi)
Luka lecet adalah luka yang superfisial, kerusakan tubuh terbatas hanya pada lapisan kulit yang paling luar / kulit ari epidermis.
Cedera seperti ini bisa terjadi akibat pukulan, terjatuh, kecelakaan lalu lintas, terseret, cakaran dengan kuku, gigitan, dll.
Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka lecet diklasifikasikan sebagai:
1)      Luka lecet gores (scratch), diakibatkan oleh benda runcing (misalnya jarum, kuku jari tangan) yang menggeser lapisan permukaan kulit (epidermis) di depannya dan menyebabkan lapisan tersebut terangkat sehingga dapat menunjukkan arah kekerasan yang terjadi.
2)      Luka lecet gesek / serut (graze), merupakan variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan permukaan kulit yang lebih lebar. Cedera seperti ini biasanya akibat kecelakaan lalu lintas. Pangkal luka tampak bersih tetapi pada ujung luka terlihat tumpukkan kulit, yang menunjukkan arah kekerasan yang terjadi.
3)      Luka lecet tekanan (impression, impact abrasion), disebabkan oleh penjejakkan benda tumpul pada kulit , misalnya dengan ban kendaraan bermotor, sehingga pada kulit akan terlihat bekas sesuai dengan gambaran alur ban kendaraan tersebut.
4)      Luka lecet geser (friction abrasion), disebabkan oleh tekanan linear pada kulit disertai gerakan bergeser, misalnya pada kasus gantung atau jerat.

    1. Luka retak, robek atau koyak (vulnus laseratum)
Luka robek merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul yang menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi robekan pada kulit.
Pada luka robek, yang mengalami kerusakan adalah seluruh tebal kulit dan jaringan di bawah kulit. Luka robek mudah terjadi pada kulit yang menutupi tulang.
  1. Trauma pada jaringan otot :
Trauma thorax adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang dapat menyebabkan kerusakan avulsion yaitu pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau bennda tumpul dan dapat menyebabkan keadaan gawat thorax akut.
Trauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-paru, diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul yang dapat menyebabkan gangguan system pernafasan.
ETIOLOGI
Trauma dada dapat disebabkan oleh :
a.      Tension pneumothorak-trauma dada pada selang dada, penggunaan therapy ventilasi mekanik yang berlebihan, penggunaan balutan tekan pada luka dada tanpa pelonggaran balutan.
b.      Pneumothorak tertutup-tusukan pada paru oleh patahan tulang iga, ruptur oleh vesikel flaksid yang seterjadi sebagai sequele dari PPOM.
c.       Tusukan paru dengan prosedur invasif.
d.      Kontusio paru-cedera tumpul dada akibat kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda berat.
e.      Pneumothorak terbuka akibat kekerasan (tikaman atau luka tembak)
f.        Fraktu tulang iga
g.      Tindakan medis (operasi)
h.      Pukulan daerah torak.
i.        Trauma thorax kebanyakan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang umumnya berupa trauma tumpul dinding thorax.
j.        Dapat juga disebabkan oleh karena trauma tajam melalui dinding thorax.
PATOFISIOLOGI
a.      Hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis sering disebabkan oleh trauma thorax. Hipokasia jaringan merupakan akibat dari tidak adekuatnya pengangkutan oksigen ke jaringan oleh karena hipivolemia ( kehilangan darah ), pulmonary ventilation/perfusion mismatch ( contoh kontusio, hematoma, kolaps alveolus ) dan perubahan dalam tekanan intratthorax ( contoh : tension pneumothorax, pneumothorax terbuka ).
b.      Hiperkarbia lebih sering disebabkan oleh tidak adekuatnya ventilasi akibat perubahan tekanan intrathorax atau penurunan tingkat kesadaran. Asidosis metabolik disebabkan oleh hipoperfusi dari jaringan ( syok ).
PATOFISIOLOGI
·         Tusukan/tembakan ; pukulan, benturan, ledakan, deselerasi, ,spontan -> Trauma dada ->1.
·         Tamponade jantung -> Perdarahan dalam perikardium -> Nyeri akut -> Pengaliran darah kembali ke atrium -> Lambat tertolong dapat menyebabkan kematian.
·         Hematotoraks -> Perdarahan/syok -> Ketidakefektifan pola napas
·         Pneumothoraks ->Udara masuk kedalam rongga pleural ->Udara tidak dapat keluar -> Tekanan pleura meningkat

  1. Dislokasi adalah :
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi).
Keluarnya (bercerainya)kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera. (Arif Mansyur, dkk. 2000).
Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang di sertai luksasi sendi yang disebut fraktur dis lokasi. ( Buku Ajar Ilmu Bedah, hal 1138).
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas dari tempatnya.
Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.

  1. Subluksasi adalah :
Subluksasi adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan adanya deviasi hubungan normal antara rawan yang satu dengan rawan lainnya yang masih menyentuh berbagai bagian pasangannya. Subluksasi adalah keadaan di mana satu atau lebih tulang keluar dari posisinya dan menghasilkan tekanan dan mengiritasi nervus. Iritasi nervus bisa menyebabkan malfungsi dan mengganggu transmisi sinyal pada nervus tersebut sehingga sebagian fungsi dari tubuh (motorik) menjadi terhambat dan terjadi inabilitas dari tubuh.
Sumber Price & Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed 6. Jakarta : EGC.

Surat Permohonan Mengikuti Ujian Susulan


Jakarta, 16 April 2012

Kepada Yth.

Ketua Jurusan Akademi Rekam Medis

Ibu Lily Widjaya, Amd.P.K, SKM, MM

Di tempat.

Dengan hormat,
Bersama surat ini saya,
N a m a                     : Ria Erviana
NIM                         : 2010-36-028
Fakultas                    : Ilmu Kesehatan
Jurusan                     : Rekam Medis

Mengajukan permohonan UTS susulan :
No
Tanggal Ujian
Kode
Mata Kuliah
Kelas
Nama Dosen
1.
Senin, 09 April 2012
DRM223
POMR
Regular
LAELA ENDAHWATI
2.
Senin, 09 April 2012
DRM313
Metodologi Riset
Regular
ROKIAH KUSUMAPRADJA

dikarenakan pada saat ujian yang lalu saya sedang sakit, sehingga saya tidak dapat mengikuti ujian. (anda lampirkan buktinya).

Atas bantuan dan perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya,
    
     
           ( Ria Erviana )

MANAJEMEN MUTU KERJA 2


TUGAS MANAJEMEN MUTU KERJA 2
KELOMPOK :
1.      ABDIANA TANZILIA         (2010-36-001)
2.      RIA ERVIANA                     (2010-36-028)
3.      ANISA GUSNAINI              (2010-36-030)
4.      ERNI SUSDARYANTI        (2010-36-053)

SOAL
·        Sering kali kita menemukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak selesai padahal manajer telah menyusun rencana kegiatan dan tenaga yang bertugas. Fungsi manajemen apakah yang tidak berjalan dengan baik?

JAWABAN
·    Fungsi manajemen yang tidak berjalan dengan baik adalah penggerakan, dan pengawasan. Karena dalam kasus seperti itu sudah jelas bahwa perencanaan dan pengorganisasian sudah dibentuk dan dijalankan yaitu adanya perancanaan kegiatan dan adanya tenaga yang bertugas. Tetapi pekerjaan-pekerjaan itu tidak akan selesai apabila tidak berjalannya penggerakan, dan pengawasan yaitu :
1.      Penggerakan, berarti menempatkan segala sesuatu sesuai prosedur, mungkin dalam kasus tersebut yang dilakukan belum sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sehingga tidak tercapainya kerjasama yang baik diantara para pekerja yang meyebabkan  tidak tercapainya tujuan dengan efisien dan efektif.
2.      Pengawasan, merupakan proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana. Namun dalam kasus tersebut, pengawasan belum dilakukan dengan baik sehingga tidak sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan ditetapkan, tidak adanya dukungan terhadap kelancaran pelaksanaan fungsi manajemen, serta tidak adanya keterkaitan dengan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Desain Tata Letak Unit Rekam Medis


Just sharing guys, semoga bermanfaat :)


Mengenai Tata Letak bagian Unit Rekam Medis, kebetulan di semester 5 ini aku baru dapet mata ajaran tentang tata letak unit RM. Dari mata kuliah itu, setiap siswa mendapatkan tugas perkelompok untuk membuat desain tata letak UKRM (Unit Kerja Rekam Medis). Kebetulan tugas dari dosen untuk kelompok kami yaitu mendesain tata letak UKRM dengan 3 lantai, dimana :

  1. Lantai pertama yaitu bagian Pendaftaran dan Poliklinik
  2. Lantai kedua yaitu bagian Pengolahan (assembling, koding, indeks, analisis dan pelaporan)
  3. Lantai ketiga yaitu bagian Ruang Penyimpanan Rekam Medis

Dari keterangan tersebut, hasil desain yang udah aku buat :

1. Lantai 1


Dari desain diatas, mulai dari pintu masuk terdapat bagian informasi pada sebelah kanan dan bagian farmasi, kasir, tempat pendaftaran rawat jalan, tempat pendaftaran rawat inap pada bagian sebelah kiri. Serta beberapa klinik termasuk IGD. Terdapat juga lift dan tangga untuk menuju ke lantai selanjutnya.

2. Lantai 2


Di lantai ini adalah tempat terdapatnya kegiatan pengolahan rekam medis. Mulai dari kegiatan penataan rekam medis (assembling), kode penyakit (koding), indeks penyakit (indeks), analisis dan pelaporan. Pada desain di atas juga membuat ruang untuk Ka. Bagian RM / Direktur RM.

3. Lantai 3


Desain di atas merupakan gambar dari ruang penyimpanan RM. Dimana terdapat beberapa rak penyimpanan RM yang sudah menggunakan Roll O'pack.

Demikianlah desain tata letak unit rekam medis hasil pemikiran aku dan teman-teman. Semoga bermanfaat informasi ini bagi teman-teman yang lainnya :)