- Trauma pada
jaringan ikat :
- Luka memar (kontusio, hematom)
Memar adalah
cedera yang disebabkan benturan dengan benda tumpul yang mengakibatkan
pembengkakan pada bagian tubuh tertentu karena keluarnya darah dari kapiler
yang rusak ke jaringan sekitarnya, yang terjadi sewaktu orang masih hidup.
Pada luka memar
biasanya permukaan kulit utuh, yang mengalami kerusakan adalah jaringan di
bawah kulit. Benturan dengan benda tumpul ini termasuk pukulan dengan tangan,
jatuh pada permukaan yang datar, cedera akibat senjata tumpul.
Letak, bentuk
dan luas luka memar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti besarnya
kekerasan, jenis benda penyebab (karet,kayu,besi), kondisi dan jenis jaringan
(jaringan ikat longgar,jaringan lemak), usia, jenis kelamin, corak dan warna kulit,
kerapuhan pembuluh darah, penyakit (hipertensi,penyakit kardiovaskuler,
diatesis hemoragik).
Bila kekerasan
benda tumpul yang mengakibatkan luka memar terjadi pada daerah dimana jaringan
ikat longgar, seperti di daerah mata, leher, atau pada orang lanjut usia dan
pada bayi, maka luka memar yang tampak seringkali tidak sebanding dengan
kekerasan, dalam arti memar lebih mudah terjadi dan seringkali lebih luas dan
adanya jaringan longgar tersebut memungkinkan berpindahnya memar ke daerah yang
lebih rendah karena pengaruh gravitasi.
- Luka lecet (ekskoriasi, abrasi)
Luka lecet
adalah luka yang superfisial, kerusakan tubuh terbatas hanya pada lapisan kulit
yang paling luar / kulit ari epidermis.
Cedera seperti
ini bisa terjadi akibat pukulan, terjatuh, kecelakaan lalu lintas, terseret,
cakaran dengan kuku, gigitan, dll.
Sesuai dengan
mekanisme terjadinya, luka lecet diklasifikasikan sebagai:
1)
Luka lecet gores (scratch), diakibatkan
oleh benda runcing (misalnya jarum, kuku jari tangan) yang menggeser lapisan permukaan
kulit (epidermis) di depannya dan menyebabkan lapisan tersebut terangkat
sehingga dapat menunjukkan arah kekerasan yang terjadi.
2)
Luka lecet gesek / serut (graze),
merupakan variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan
permukaan kulit yang lebih lebar. Cedera seperti ini biasanya akibat kecelakaan
lalu lintas. Pangkal luka tampak bersih tetapi pada ujung luka terlihat
tumpukkan kulit, yang menunjukkan arah kekerasan yang terjadi.
3)
Luka lecet tekanan (impression, impact
abrasion), disebabkan oleh penjejakkan benda tumpul pada kulit , misalnya
dengan ban kendaraan bermotor, sehingga pada kulit akan terlihat bekas sesuai
dengan gambaran alur ban kendaraan tersebut.
4)
Luka lecet geser (friction abrasion),
disebabkan oleh tekanan linear pada kulit disertai gerakan bergeser, misalnya
pada kasus gantung atau jerat.
- Luka retak, robek atau koyak (vulnus
laseratum)
Luka robek
merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul yang menyebabkan kulit
teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan
terjadi robekan pada kulit.
Pada luka robek,
yang mengalami kerusakan adalah seluruh tebal kulit dan jaringan di bawah
kulit. Luka robek mudah terjadi pada kulit yang menutupi tulang.
- Trauma pada jaringan otot :
Trauma thorax adalah
luka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang dapat menyebabkan kerusakan avulsion
yaitu pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax yang disebabkan oleh
benda tajam atau bennda tumpul dan dapat menyebabkan keadaan gawat thorax akut.
Trauma dada
adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh benturan pada dinding dada
yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-paru, diafragma ataupun isi
mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul yang dapat menyebabkan gangguan
system pernafasan.
ETIOLOGI
Trauma dada
dapat disebabkan oleh :
a.
Tension pneumothorak-trauma dada pada
selang dada, penggunaan therapy ventilasi mekanik yang berlebihan, penggunaan
balutan tekan pada luka dada tanpa pelonggaran balutan.
b.
Pneumothorak tertutup-tusukan pada paru
oleh patahan tulang iga, ruptur oleh vesikel flaksid yang seterjadi sebagai
sequele dari PPOM.
c.
Tusukan paru dengan prosedur invasif.
d.
Kontusio paru-cedera tumpul dada akibat
kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda berat.
e.
Pneumothorak terbuka akibat kekerasan
(tikaman atau luka tembak)
f.
Fraktu tulang iga
g.
Tindakan medis (operasi)
h.
Pukulan daerah torak.
i.
Trauma thorax kebanyakan disebabkan oleh
kecelakaan lalu lintas yang umumnya berupa trauma tumpul dinding thorax.
j.
Dapat juga disebabkan oleh karena trauma
tajam melalui dinding thorax.
PATOFISIOLOGI
a.
Hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis
sering disebabkan oleh trauma thorax. Hipokasia jaringan merupakan akibat dari
tidak adekuatnya pengangkutan oksigen ke jaringan oleh karena hipivolemia (
kehilangan darah ), pulmonary ventilation/perfusion mismatch ( contoh kontusio,
hematoma, kolaps alveolus ) dan perubahan dalam tekanan intratthorax ( contoh :
tension pneumothorax, pneumothorax terbuka ).
b.
Hiperkarbia lebih sering disebabkan oleh
tidak adekuatnya ventilasi akibat perubahan tekanan intrathorax atau penurunan
tingkat kesadaran. Asidosis metabolik disebabkan oleh hipoperfusi dari jaringan
( syok ).
PATOFISIOLOGI
·
Tusukan/tembakan ; pukulan, benturan,
ledakan, deselerasi, ,spontan -> Trauma dada ->1.
·
Tamponade jantung -> Perdarahan dalam
perikardium -> Nyeri akut -> Pengaliran darah kembali ke atrium ->
Lambat tertolong dapat menyebabkan kematian.
·
Hematotoraks -> Perdarahan/syok ->
Ketidakefektifan pola napas
·
Pneumothoraks ->Udara masuk kedalam
rongga pleural ->Udara tidak dapat keluar -> Tekanan pleura meningkat
- Dislokasi adalah :
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang
dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang
bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya
(dari mangkuk sendi).
Keluarnya (bercerainya)kepala sendi dari mangkuknya,
dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera.
(Arif Mansyur, dkk. 2000).
Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat
menyebabkan patah tulang di sertai luksasi sendi yang disebut fraktur dis
lokasi. ( Buku Ajar Ilmu Bedah, hal 1138).
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang
dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang
bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya
(dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan mulutnya kembali
sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas dari tempatnya.
Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami
dislokasi.
- Subluksasi adalah
:
Subluksasi adalah istilah
yang dipakai untuk menunjukkan adanya deviasi hubungan normal antara rawan yang
satu dengan rawan lainnya yang masih menyentuh berbagai bagian pasangannya. Subluksasi
adalah keadaan di mana satu atau lebih tulang keluar dari posisinya dan
menghasilkan tekanan dan mengiritasi nervus. Iritasi nervus bisa menyebabkan
malfungsi dan mengganggu transmisi sinyal pada nervus tersebut sehingga
sebagian fungsi dari tubuh (motorik) menjadi terhambat dan terjadi inabilitas
dari tubuh.
Sumber Price & Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit Ed 6. Jakarta
: EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar